ETNOMATEMATIKA PADA KESENIAN ALAT MUSIK REBANA

ETNOMATEMATIKA PADA KESENIAN ALAT  MUSIK REBANA

1. Pengertian Etnomatematika
Etnomatematika sendiri bukanlah kajian baru dalam bidang matematika. Konsep ini menjadi salah satu kompetensi tambahan dalam klasifikasi ilmu matematika di dunia. Di Indonesia sendiri, telah banyak telaah dan penelitian yang mengangkat mengenai etnomatematika. Etnomatematika adalah “matematika terapan” yang berkembang dalam kelompok budaya yang dapat diidentifikasi seperti masyarakat suku bangsa, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu dan kelas profesional”. Singkatnya etnomatematika merupakan bentuk matematika yang telah terlebur dalam kebudayaan.

Menurut Zulkifli dan Dardiri (2016) secara bahasa, etnomatematika terdiri tiga kata yaitu awalan “etno” yang artinya sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos, dan simbol. Yang kedua kata dasar “mathema” cenderung berarti menjelaskan, mengetahui, memahami, dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan yang terakhir pemodelan. Akhiran “tik “berasal dari techne, dan bermakna sama seperti teknik. Salah satu kebudayaan Melayu dibidang seni musik salah satunya adalah rebana.

Hasil eksplorasi bentuk etnomatematika pada kesenian alat musik rebana telah menggunakan konsep dasar geometri yang diterapkan dalam pembuatannya. Eksplorasi bentuk etnomatematika yang bisa ditemukan pada kesenian bernuansa Islami berupa alat musik tradisonal rebana. etnomateematika rebana sebagai jembatan antara pendidikan dan budaya mampu memberikan pengetahuan dengan lebih untuk dipahami karena terkait dengan identifikasi bangun, menghitung luas permukaan, menghitung luas selimut, menghitung volume, tinggi, jari-jari, diameter, dll.

2. Lingkaran

Etnomatematika alat musik rebana sangat berkaitan erat dengan materi lingkaran. Berikut implikasi dari alat musik rebana dengan materi lingkaran.


Kalian masih ingat kan unsur-unsur dari lingkaran itu apa saja ? Yapp betul, unsur-unsur  lingkaran terdiri dari titik pusat, jari-jari (r), diameter (d), tali busur, juring, tembereng, dan terakhir apotema. Perhatikan gambar berikut yaa...

 

1) Titik pusat (titik O)
2) Jari-jari (ruas garis OA, OB, OC, OD)
3) Diameter (ruas garis AB)
4) Tali busur (ruang garis AD dan AB)
5) Busur (garis lengkung AD, DC, AB)
6) Juring (daerah BOC)
7) Tembereng (daerah berwarna biru)
8) Apotema (ruang gariss OE)

KELILING DAN LUAS LINGKARAN

Keliling lingkaran adalah panjang garis lengkung dari suatu lingkaran, sedangkan luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran atau keliling lingkaran. Berikut formula untuk menghitung keliling dan luas lingkaran.


BUSUR

Sama-sama sudut yang ada di lingkaran tapi sebenarnya beda. Yapss, itu adalah sudut pusat dan sudut keliling. Perhatikan gambar berikut ya

Sudut pusat merupakan daerah sudut yang dibatasi oleh dua jari-jari lingkaran yang titik sudutnya merupakan titik pusat lingkaran. Berdasarkan gambar di atas maka sudut pusatnya adalah AOB.

Sedangkan kalau sudut keliling merupakan daerah sudut yang dibatasi oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada lingkaran dan titik suddutnya terletak pada keliling lingkaran. Berdasarkan gambar di atas, maka sudut kelilingnya adalah ADB dan ACB.

Hubungan antara sudut pusat dan sudut keliling adalah jika keduanya menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat sama dengan dua kali besar sudut keliling ya.


PANJANG BUSUR DAN LUAS JURING

Busur adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran. Misalnya galris lengkung AB seperti gambar di bawah ini.


Untuk mencari panjang busur lingkaran, kamu bisa dapetin dengan konsep perbandingan antara besar sudut pusat yang menghadap busur dan panjang busur dibanding dengan  besar sudut lingkaran dan panjang keliling lingkaran.

Sementara untuk mendapatkan luas juring, kamu bisa menggunakan konsep perbandingan antara besar sudut pusat yang menghadap busur dan luas juring yang dibatasi busur dibanding dengan  besar sudut lingkaran dan luas lingkaran.


Kalau misal diketahui busur dan juringnya punya sudut pusat yang sama, terus ditanyakan salah satunya, kamu tinggal selesaikan menggunakan konsep perbandingan seperti ini.


Tapi kalau misalnya busur atau juringnya punya sudut yang berbeda, kamu juga bisa tetap menggunakan konsep perbandingan dengan membandingkan sudut pusat yang diketahui.


LUAS TEMBERENG

Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran. Dari gambar di atas, didapat bahwa temberengnya adalah daerah yang berwarna biru.

Dari gambar di atas, luas daerah tembereng AD itu sama kaya luas juring di atasnya, yaitu luas juring AOD yang dikurangi luas segitiga AOD.







Komentar